Wednesday, April 4, 2007

ENDEMISITAS DBD PUSKESMAS KAB BANYUMAS 2004

Analisa Data DBD 2004


DEMAM BERDARAH

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes agypti. Penyakit ini pada mulanya hanya menyerang anak di bawah usia 5 tahun, akan tetapi sekarang semua golongan umur berisiko untuk terkena penyakit Demam Berdarah Dengue. Adapun ciri-ciri penyakit ini adalah demam mendadak 2 – 7 hari tanpa penyebab jelas, lemah, lesu, gelisah, nyeri di ulu hati, pembesaran hati disertai pendarahan di kulit berupa bintik merah, ruam, muntah darah, kesadaran menurun dan shock serta bisa menyebabkan kematian bila tidak segera tertolong. Karena vektor penularnya adalah nyamuk Aedes Agypti yang tempat perindukannya (Breading Place) adalah genangan air bersih yang tidak beralaskan tanah langsung dan keadaan ini akan banyak di jumpai pada musim hujan, demikian juga dengan kasusnya. Jadi musim hujan bisa dikatakan indentik dengan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue.

Salah satu upaya untuk merubah data menjadi informasi yang berguna adalah dengan surveilans yaitu kegiatan pengumpulan data, pengolahan dan analisa data.

B. Tujuan :

1. Mengetahui angka kesakitan (IR) kasus Demam Berdarah Dengue.

2. Mengetahui angka kematian

3. Mengetahui apakah telah terjadi KLB.

4. Melihat daerah endemis

5. Melihat pola Max-min kasus Demam Berdarah Dengue

6. Melakukan pencegahan (Preventif)

7. Menyusun program yang akan datang.

KEBIJAKAN

Pada kegiatan analisa data dititik beratkan pada proses membandingkan jumlah kasus tahun ini dengan rata-rata tahun sebelumnya, jadi dilihat berapa besar lonjakan kasus dan kasus tersebut sudah terjadi KLB atau belum. Biala jumlahnya melebihi 2 kali rata rata kasus tahun sebelumnya, maka telah terjadi KLB.

DATA KASUS

A. Data tahunan 1998-2003

B. Data bulanan kasus Demam Berdarah Dengue
C.
Grafik Max-min :

1. Tahun 1998-2002

2. Tahun 1999-2003










ANALISA DATA :

A. Tahunan :

Dari lima tahun terakhir terjadi lonjakan kasus secara tajam, yaitu tahun 1996 (192 kasus/7 meninggal), tahun 1997 (207 kasus/2 meninggal) dan 1998 (228 kasus/2 meninggal).

B. Bulanan :

Dengan melihat grafik Mx-min berarti pola penyakit di Kab. Banyumas akan mengalami puncak kasus pada bulan Mei dan Desember.

C. Mingguan :

Dari grafik mingguan tertinggi kasusnya adalah pada minggu ke 28, 37, 41 dan 52.

KESIMPULAN :

1. Kasus Demam Berdarah Dengue punya pola 5 tahunan, jadi apabila pada th. 1996 sudah terjadi lonjakan, maka diperkirakan pada th. 2001 akan ada lonjakan kasus kembali.

2. Dari grafik max-min, puncak kasus berada pada bulan Mei dan Desember.

3. Perlu pencegahan atau upaya-upaya agar pada bulan Mei dan Desember tidak terjadi lonjakan kasus antara lain dengan :

a. Penyuluhan.

b. Temu Karya desa.

c. Pembentukan Pokja Demam Berdarah Dengue.

d. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

e. Abatisasi.

Identitas Wilayah

I. IDENTITAS WILAYAH

Provinsi : Jawa Tengah

Kabupaten / Kota : Banyumas

Kecamatan : Purwokerto Timur

Desa / Kelurahan : Sokanegara

II. IDENTITAS

Alamat DKK : Banyumas

Jl. Balai Pengobatan 3 Purwokerto

Kode Pos

Telp. (0281) 632971

Fax. (0281) 631502

E-Mail : dkk_bms@yahoo.com

KARAKTERISTIK


Jangkauan DKK

Jarak Tempuh dari Provinsi : 200 meter

Waktu Tempuh : 6 jam

Luas tanah : 2220 m2 (Standard minimal : )

Sertifikat : 1. Ada (HM/HGB/Hak Pakai/Leter C)
2. Tidak Ada

BANGUNAN DKK

1. DKK berdiri tahun (peresmian pertama) : 1950

2. Tahun Pembangunan : 1950

3. Tahun perbaikan terakhir : 1980

STRUKTUR ORGANISASI


  1. Nama Kepala : drg. Khalid Khan, M.Kes
  2. Nama Wakil Kepala : -
  3. Kepala Sub Dinas / Bagian : -
  4. Kepala Bidang/Kabag/Kasobid/Kasubbag :

4.1. Bid/Kabbag Tata Usaha : H. Mahmudi, SH,M.Hum

4.2. Kepala Bidang Harenkes : dr. Any Pratiwi, M.Kes

4.3. Kepala Bidang Kesmas : dr. Pudji Astuti, M

4.4. Kepala Bidang Kankes : dr. Gempol. S, M.Kes

4.5. Kepala Bidang Pelajar-2 MPL : dr. Supraptini, M.kes

  1. Dasar pembentukan struktur organisasi : Perda No.17/th 2004 tentang : Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.

LATAR BELAKANG

Kebutuhan data dan informasi kesehatan dari hari ke hari semakin meningkat. masyarakat semakin perduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan kesehatan mereka, sebab kesehatan menyangkut hajat hidup masyarakat luas dan semua orang butuh untuk sehat. Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini, memberikan nilai positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri. Untuk itu pihak pengelola program harus bisa menyediakan dan memberikan data dan informasi yang dibutuhkan masyarakat yang dikemas secara baik, sederhana, informatif, dan tepat waktu.

Profil kesehatan adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Banyumas yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun. Data dan informasi yang termuat antara lain data kependudukan , fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan, masalah kesehatan dan lain sebagainya. Profil ini disajikan secara sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh pihak pihak yang berkepentingan.

Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bisa dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan yang telah dilakukan selama tahun 2005 dibandingkan dengan target yang sudah ditetapkan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan evaluasi dalam upaya pencapaian Banyumas Sehat 2010.

Sebagai mana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengandung konsekuensi bahwa masing-masing daerah harus memiliki sistem kesehatan sendiri, termasuk dukungan sistem informasinya. Untuk itu sisusunlah Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2005 ini.

Dengan telah tersusunnya Profil Kesehatan Jawa Tengah tahun 2005 ini, maka profil ini dijadikan sebagai acuan data dan informasi resmi. Karena penyusunan profil ini telah melibatkan semua pihak dan programmer terkait baik ditingkat kabupaten maupun Puskesmas.

II. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Agar profil kesehatan bisa lebih informatif, maka provil ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini secara ringkas menjelaskan latar belakang dan sistematika penulisan. Di dalamnya berisi pula uraian ringkas dari masing-masing bab.

BAB II : GAMBARAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Banyumas. Di dalamnya berisi uraian tentang keadaan geografis dan cuaca, luas lahan, pemanfaatan lahan, keadaan penduduk, pertumbuhan dan kepadatan penduduk, sex ratio, struktur penduduk menurut golongan umur, angka kelahiran, keadaan sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan.

BAB III : PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Bab ini berisi tentang program pokok yang direncanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Dijelaskan pula tujuan, sasaran, dan target. Dijelaskan pula upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan, sasaran dan target yang telah ditetapkan.

BAB IV : PENCAPAIAN DAN KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN

Bab ini berisi tentang keberhasilan, kemajuan dan pencapaian program yang telah ditetapka selama tahun 2005. Pencapaian tersebut dianalisis berdasar penyebaran wilayah, berdasarkan waktu (dibandingkan dengan tahun sebelumnya), dengan indikator yang ada dan lainnya. Indikator yang dimuat dalam provil ini adalah indikator Indonesia Sehat 2010 dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM-BK). Indikator tersebut meliputi derajat kesehatan, keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, upaya kesehatan dan management kesehatan.

BAB V : KESIMPULAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan berupa hal-hal penting yang perlu mendapat perhatian dan telaah lebih lanjut. Disamping itu berisi pula keberhasilan dan kekurangan yang perlu diperbaiki di masa mendatang.